Potensi Mangga Gedong Gincu
Mangga gedong gincu menjadi salah satu buah yang menjadi ciri khas dari kecamatan Jatigede, Sumedang. Jika kamu mampir ke Jatigede, kurang rasanya jika tidak membeli oleh-oleh mangga gedong gincu. Mangga gedong gincu dikenal karena aromanya yang khas dan rasanya yang tidak terlalu manis serta asam yang segar untuk dinikmati. Tidak hanya memuaskan selera saja, mangga gedong gincu juga memiliki potensi dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya dari aspek ekonomi.
Dari segi ekonomi, mangga gincu menjadi salah satu buah yang bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek sebagai komoditas buah unggulan ekspor Indonesia. Produksi mangga gedong gincu juga tidak main-main. Seperti diungkapkan oleh seorang pengelola usaha mangga gedong gincu, Anang, produksi mangga gedong gincu bisa mencapai 2-4 ton per hari ketika musim panen.
“Jadi kalau lagi panen raya bulan 11 bulan 12, sehari dari kebun kita bisa mencapai 2 ton. Tambah dari petani yang jual ke kita, kadang kadang sehari 3-4 ton. Jadi kalkulasi setahun itu dari panen bulan 7-12 itu bisa nyampe 40 ton an,” ujar Anang.
Mangga hasil panen raya tersebut dipasok ke beberapa daerah dengan pemasok terbesar ada di Majalengka. Selain dipasok ke daerah-daerah, mangga gedong gincu bahkan pernah diekspor ke luar negeri.
“Pernah ke Rusia,” ujar Anang. “Dua tiga tahun ke belakang, sebelum pandemi”, lanjutnya.
Perkebunan mangga gedong gincu ini tidak hanya menguntungkan bagi pemilik kebun saja, akan tetapi juga membantu perekonomian warga setempat. Keberadaan perkebunan mangga yang luas ini, membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
“Ya jelas, disebut membantu ya seumpama kita punya lahan sekian hektar, terus ibu-ibu yang nggak punya kerjaan bisa menjaga kebun. Bapak-bapaknya yang nggak punya kerjaan bisa bersihin kebon, bisa apalah ikutan kerja,” ujar Anang.